Kehadiran nama Fatmawati menjadi familiar dan menambah daftar nama-nama berbagai Jalan, tempat ataupun Instansi. Ada berbagai daerah yang menjadikan nama Fatmawati menjadi nama jalan, ada juga yang menjadikannya nama Rumah Sakit, sementara di Bengkulu sebagai tanah kelahiran Fatmawati mengenangkan dalam bentuk nama Bandara, yaitu Bandara Fatmawati Soekarno.
ASAL USUL NAMA FATMAWATI
![]() |
Fatmawati bersama kedua orang tuanya |
Saat ini, siapa yang tak kenal dengan Fatmawati? Yah, dialah perempuan pertama yang menjahit Bendera Pusaka kita, Merah Putih. Dia juga perempuan yang mendampingi presiden pertama kita Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Buah hati dari bapak Hassan Din dan Siti Chadijah ini dilahirkan di Kota Bengkulu pada tanggal 5 Februari 1923, tepat jam 12 siang.
Sebagai Putri Bengkulu yang berhasil mengharumkan nama negeri, membuat ia dijuluki Pahlawan Prajut Negeri yang juga bergelar pahlawan nasional Indonesia. Pada saat masa kecil, Fatmawati diliputi suasana tanah air sedang berada dalam masa pergerakan nasional yang nantinya ternyata akan menentukan sejarah bangsa.
Sebenarnya setelah lahir, orang tua Fatmawati menyediakan dua nama untuknya. Fatmawati atau Fatimah, yang berarti bunga teratai (Lotus). Adapun yang lain ialah SITI JUBAIDAH, yang merupakan nama salah satu istri nabi kita. Nama Fatmawati dan Siti Jubaidah ditulis diatas dua potong kertas kecil setelah itu digulung, kemudian diundi. Ternyata pilihan jatuh pada kertas yang bertuliskan Fatmawati. Maka itulah nama yang dipakai dari pemberian orang tuanya.
MASA REMAJA
Setelah menjalani masa kecil di Kota Bengkulu, pada umur 15 tahun, Fatmawati pindah ke Kota Curup dan berhenti sekolah karena kemampuan ekonomi tidak ada untuk melanjutkan sekolah. Di Kota perbatasan Lubuk Linggau dengan Bengkulu tersebut Fatmawati dan keluarganya hidup sederhana dengan berdagang sayur-mayur di pasar. Selain itu Fatmawati juga ikut dalam kegiatan masyarakat, seperti yang dirindukan oleh R.A Kartini bagi kaumnya.
MULAI KENAL BUNG KARNO
Suatu hari pada tahun 1938, Ayah Fatmawati pulang dari pasar dan bercerita penuh semangat bahwa pemimpin pergerakan bangsa telah pindah ke Bengkulu dari pengasingannya di Flores. Sebagai pimpinan perserikatan, Ayahnya berkeinginan bersilaturrahmi dengan tokoh pergerakan tersebut. Tokoh yang berhasil memikat hati Ayah Fatmawati tersebut tak lain ialah Ir Soekarno yang merupakan keturunan Jawa dan Bali. Yang telah membuat pejabat Belanda kalang-kabut karena tindakan maupun tulisannya. Kemudian, Fatmawati dan orang tuanya bersilaturrahmi kerumah Bung Karno. Pada saat berada dirumah bung karno, Fatmawati ditanya bersedia atau tidak untuk masuk sekolah RK Vakscholl bersama dengan Ratna Juami anak angkat Bung Karno. Bung karno menjamin akan mengurus hal itu dan mulai hari itu juga tepatnya bulan Agustus, Fatmawati tinggal dirumah Bung Karno. Sementara kedua orang tuanya pulang ke kediamannya.
KISAH CINTA FATMAWATI DENGAN BUNG KARNO
![]() |
Fatmawati ketika berumur 18 tahun, Bung Karno mulai jatuh cinta |
“Begini Fat sebenarnya aku sudah mulai jatuh cinta padamu pertama kali aku bertemu denganmu, waktu kau kerumahku dahulu pertama kali. Saat itu kau terlalu muda untuk menerima pernyatan cintaku. Oleh sebab itu aku tidak mau mengutarakannya”.
Pada saat itu Soekano mempunyai istri, Inggit namanya yang merupakan istri kedua. Ia belum diberikan keturunan sementara pernikahan sudah berjalan selama 18 tahun. Istri pertamanya bernama Sundari, yang sudah ia kembalikan kepada orang tuanya dalam kadaan suci. Soekarno ingin menikahi Fatmawati karena ia diminta keluarganya untuk mempunyai seorang anak laki-laki sebagai penerus atas perjuangannya.
Setelah penyataan Soekarno tersebut, Fatmawati berkonsultasi dengan Ayahnya. Karena Fatmawati tidak mau dimadu, akhirnya ia berkata dengan Bung Karno bagaimana dengan kehadiran bu Inggit. Dengan berbagai masalah yang ada dan semua usaha dan solusi yang diambil. Akhirnya Soekarno mengembalikan bu Inggit ke Bandung.
Karena Bung Karno harus ke Jawa dahulu untuk menyelesaikan persoalan pribadinya dan untuk menjaga nama baik sebagai pemimpin. Oleh karena itu, Fatmawati harus menunggu kurang lebih 4 tahunan. Pada usia 20 tahun, Fatmawati menikah dengan Bung Karno.
INI DIA 5 HAL YANG MEMBUAT FATMAWATI MENJADI PEREMPUAN ISTIMEWAH
1. Keturunan Bangsawan
Tidak banyak yang tahu bahwa Fatmawati sebenarnya keturunan Kerajaan Indrapura Mukomuko. Sang ayah, Hassan Din, adalah keturunan ke-6 dari Kerajaan Putri Bunga Melur. Putri Bunga Melur berarti putri yang cantik, sederhana, dan bijaksana. Tidak mengherankan bila Fatmawati mempunyai sifat bijaksana dan mengayomi.
Walau berdarah bangsawan, Fatmawati kecil tidak dimanjakan. Ayahanda Fatmawati, Hassan Din, semula bekerja sebagai pegawai perusahaan Belanda, Berdomisili di Bengkulu, memilih menanggalkan jabatannya karena tak mau keluar dari Muhammadiyah. Sejak itu, Hassan Din sering berganti usaha dan berpindah ke sejumlah kota di kawasan Sumatera bagian Selatan.
2. Pandai Menari
Mayoritas tahu jika Bung Karno adalah sosok pengagum karya seni. Kekaguman terhadap seni pula yang membuatnya jatuh hati pada sosok Fatmawati. Saat itu, Fatmawati muda menjadi pemeran utama dalam Sendratari Rainbow (Poetri Kentjana Boelan) yang dipentaskan sanggar pertunjukan Monte Carlo.
Sendratari itu mengisahkan seorang gadis yatim piatu dari keluarga bangsawan kerajaan Sungai Lemau yang diangkat menjadi anak oleh seorang pembesar pasukan penjajah Inggris. Dalam sendratari itu, Fatmawati menunjukkan kebolehannya menari, khususnya tari Melayu. Sementara, Bung Karno saat itu hadir karena menjadi pembina sanggar.
3. Menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih
Bendera Pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati. Desain bendera dibuat berdasarkan bendera Majapahit pada abad ke-13, yang terdiri dari sembilan garis berwarna merah dan putih tersusun secara bergantian.
Bendera Pusaka pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, setelah Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bendera dinaikkan pada tiang bambu oleh Paskibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu "Indonesia Raya" kemudian dinyanyikan secara bersama-sama. Pada tahun pertama Revolusi Nasional Indonesia, Bendera Pusaka dikibarkan siang dan malam.
4. Dibalik Laki-laki yang Hebat, ada Wanita yang Hebat Pula
Selama di Yogya, Ibu Fatmawati tidak saja berperan sebagai pengatur rumah tangga kepresidenan yang setiap saat harus melayani dan menjamu para pejuang yang sering datang hilir mudik. Bahkan beliau tidak segan-segan pernah pergi sendiri tanpa pengawal berbelanja ke pasar. Di samping itu, beliau juga sering mendampingi Presiden ke daerah-daerah baik Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun Jawa Barat, untuk memberikan wejangan-wejangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan sekali-kali, beliau dimintai langsung oleh rakyat Ceribon untuk tampil di mimbar.
Meskipun pasukan Belanda sering mengawasi rumah yang ditempati oleh beliau, tetapi beliau masih tetap menjalin kontak dengan para pejuang yang bergerilya. Secara sembunyi-sembunyi beliau membantu mengirim perbekalan para pejuang yang bergerilya baik berupa makanan, maupun pakaian. Bahkan beliau pernah menyerahkan beberapa butir pelor yang ditemukan di halamannya untuk diserahkan kepada gerilyawan. Di samping itu, beliau juga membagikan makanan kepada para istri pejuang yang ditinggal bergerilya.
5. Fatmawati Ibu Negara Pertama
Kesetiaan Fatmawati dalam mendampingi Soekarno juga sangat besar sekali. Ia senantiasa mendampingi Soekarno dalam segala aktifitas yang dilakukan Soekarno dalam acara kenegaraan dan urusan rumah tangganya. Tentunya hal itu, sudah tidak bisa diragukan lagi dan tentunya bisa menjadi cerminan bagi seluruh wanita Indonesia. Dikarenakan, hal yang dilakukan oleh Fatmawati tidaklah mudah dan tentunya banyak sekali konflik dan permasalahan yang mereka hadapi. Akan tetapi, sikap, sifat dan pantang menyerahnya menjadikan semuanya itu bisa dilalui. Kahadiran Fatmawati dalam menjalankan tugas negara sangatlah berpengaruh, hal ini ditunjukkan oleh sikap Bung Karno yang selalu meminta masukan Fatmawati dalam menentukan keputusan.
"Biarpun bunga teratai telah terpatah
Kenangan harumnya takkan sirna,
Biarlah peristiwa itu hampir terlupa,
Tapi fakta tetap bicara”
Tapi fakta tetap bicara”
Sumber :
Fatmawati, 1978. Catatan Kecil Bersama Bung Karno. Jakarta: Sinar Harapan.
Baru tau eh kalo beliau keturunan bangsawan. Bu Fatmawati memang wanita berkelas ya, mb. Terlihat elegan sekali
ReplyDeleteBahkan mas Guruh Soekarno juga menciptakan lagu Melati Suci buat ibundanya
Baca poin no 1, ternyata dulu ada kerajaan di Muko-Muko ya Mba. *kemana aja, Ta
ReplyDeleteBtw semakin banyak saya baca cerita tentang Bu Fat semakin kagum saya sama beliau, bener-bener perempuan hebat!
Nice banget artikel nya aku jadi inget pelajaran sejarah waktu sekolah dulu. Jadi pengin kerumah fatmawati
ReplyDeleteNice banget artikel nya aku jadi inget pelajaran sejarah waktu sekolah dulu. Jadi pengin kerumah fatmawati
ReplyDeleteAku belum pernah ke rumah Fatmawati heuu. Tapi sering lewat hehe. Coba kalau anak anaknya bangga sedikit aja dengan asal usul ibunda ya.
ReplyDeleteEh, ternyata Ibu Fatmawati ini bangsawan, keturunan dari Kerajaan Muko-Muko. Baru tau nih mbak.. Padahal orang Bengkulu nih, tapi ternyata masih banyak banget yang Anin belom tau dari provinsi sendiri.
ReplyDeleteIbu negara kita yang pertama ini bener-bener hebat ya mbak..
bu fatmawati memang hebat banget
ReplyDeletesalut ama perjuangan beliau menemani bung karno dalam kemerdekaan indonesia
Sosok Bu Fatmawati cocok sekali dianalogikan dengan bunga lotus
ReplyDeleteitu foto di bawah Fatmawati zaman now ya Mira ehhehheee......posenya pas
ReplyDeleteMenjadi bertambah informasi tentang Bu Fatmawati setelah membaca artikel ini.
ReplyDeleteAku juga Fatmawati zaman now
ReplyDeleteWah sayang banget kemaren telat posting, bisa menang nih mira. Keren tulisannya
ReplyDeleteInformatif sekali mba. Kalau baca sejarah di blog, ga ngebosenin deh. Beda kalau baca buku sejarahnya. �� Btw, itu Ibu Fatmawati emang perempuan banget deh pinter jahit, ngurusin suami...
ReplyDeleteIya sayang babget, artikelnya bagus, informativ. Coba kmaren gak telat posting mungkin bisa menang mbak.
ReplyDeleteKisah dan peejuangan ibu fat ini menarik bgt tpi sayang bnyk anak muda yg gak terlalu paham ya mbak
ReplyDeleteWah jadi tau sejarahnya bi Fatmawati setelah membaca tulisan ini. Thanks ya
ReplyDelete