Bunda….
Ketika aku mulai dalam kegelisahan
Ketika iman mulai memudar
Ketika cinta mulai menjauh
Kau ajari aku tentang harapan
Sehingga damai, iman dan cinta dapat kembali mengitari hariku
Bunda…
Cinta yang kau ajarkan kepadaku kini telah mekar menjadi bunga
Cinta itu mampu menebar keindahan
Mampu memberi warna dan aroma dalam harian berbeda
Cinta itulah yang membuat Gula terasa manis
Garam terasa asin, Kopi terasa pahit
Cuka terasa asam, menyatu seperti nano-nano
Cinta yang kau ajarkan, Menjadi obat paling Mujarab
Sehingga, Aku merasa menjadi anak paling beruntung di dunia
Bunda…..
Kau ajari aku bagaimana mencintai
Kau bilang padaku :
“Ketika kita lupa akan shalat_Nya, Allah bisa mengerti
Ketika kita lalai akan ibadah_Nya, Allah bisa mengerti
Ketika kita jauh dari_Nya, Allah bisa mengerti
Tapi, ketika Allah sudah tidak mencintai kita, baru kita mengerti”
Bunda….
Kau juga bilang padaku
“Hidup tanpa cinta bagai sayur tanpa garam”
Maka, izinkan aku mencintaimu seperti aku mencintai garam.
Meski murah namun sangat berharga
Bunda….
Kau ajari aku bagaimana menyayangi
Hingga aku mengerti arti kasih sayang
Yang membuat ku menyayangi diriku
Menyayangi saudara-saudaraku
Menyayangi orang-orang yang saling manyayangi
Karena aku mempunyai Allah yang Maha penyayang
Bunda….
Kau ajari aku bagaimana menjadi wanita biasa yang luar biasa
Kau bilang padaku:
“Belajarlah menyusun Puzzle mainan,
sebelum engkau menyusun Puzzle Kehidupan”
Bunda…
Aku ingin mengajarkan kepada anakku,
Seperti yang kau ajarkan kepadaku
Sehingga menjadikan ia menjadi anak yang paling beruntung sepertiku
Ya Robb…
Semoga aku bisa berpikir yang terbaik untuk Bunda
Melakukan yang terbaik dan mendapat yang terbaik
Karena aku mempunyai Engkau yang Maha Terbaik
Ya Robb…
Engkau menciptakanku dengan sempurna
Memberikanku fisik dengan sempurna, Bunda yang sempurna
Keluarga yang sempurna, teman-teman yang sempurna
Dan memberikan saudara-saudara yang sempurna
Itu semua karena aku mempunyai Engkau yang Maha Sempurna
Ya Robb…
Aku merasa sempurna, karena Islam adalah sempurna
Baca juga puisi lainnya Dilema Sang Bidadari
Keren puisinya kakak.... Bagian puzzle kehidupan yang paling terasa di hati hehehehe :D Setelah dewasa memang harus menyusun puzzle kehidupan :D
ReplyDelete