Nostalgia Tulisan 2010
Awas…. Awas…. Awas…! Gue mau tidur, luh ngapain dikamar gue?? Kamar luh ada. Minggir….!, sambil menarik tangan Shella dan mendorongnya keluar kamar. “Iya….! Cuma sekedar kamar aja, Awas luh…..! Dasar kakak jelek n jahat”, omel Shella sambil keluar kamarnya.
“Biarin, hidup-hidup gue. Balas Justin,
Beginilah hubungan Shella dan Justin, Adik- kakak ini tidak pernah akur. Selalu saja ada keributan dirumahnya, masalah kecil bisa jadi besar kalo udah berhubungan dengan dua makhluk ini.
“”Justin…! Shella….!, kalian ini kenapa sih bertengkar terus?, ibu pusing tau nggak dengan tingkah kalian….! , sehari saja kalian damai? Omel ibu mereka.
“Nnnnnggaaaakkk……..! jawab Justin dan Shella berbarengan.
Justin merupakan kakak Shella satu-satunya, penampilannya kayak preman pasar, kalo baru liat kayak mau makan orang. Justin tidak betah dirumah, pergi pagi pulang entah tak tahu kapan. Untung-untung masih ingat pulang. Ibu dan Shella sama sekali nggak tahu apa yang dia kerjakan, bagi Shella, Justin bukanlah kakaknya yang baik. Dia selalu memarahi dan memerintahkan Shella. Tak heran jika shella benci banget sama Justin.
Entah kenapa hari ini dia pulang, belum beberapa menit Justin sampai dirumah. Benar, shella udah dapat celoteh yang nggak jelas banget menurut shella. Pagi-pagi. Shella udah dapat usiran Justin.
“Beuuuhh…, gue sumpahin luh nggak selamat”. Tegas shella.
****
Mereka hidup berempat, Justin, shella, Ibu n adik laki-lakinya Berry. Sejak Berry berumur 8 Tahun, Ayahnya meninggal karena sakit. Jadi mereka hanya hidup berempat saja. Si Justin tak bisa diharapkan untuk menjadi kepala keluarga, pulang aja jarang. Untung mereka mempunyai seorang ibu yang kuat n tegar. Shella n berry sangat menyayangi ibunya.
“Shella, Cuciin baju gue…!” Perintah Justin.
“Malas banget gue cuci baju luh…! Cuci aja ndiri..!”, balas Shella dengan nada keras
“Eh, luh itu adik gue, mesti nurut ama gue..!
“Sejak kapan gue punya kakak kayak luh? Gue nggak pernah tahu kalo gue punya kakak…! Setahu gue yang sering dirumah, hanya Gue, Berry n Ibu”, ngerti loh.
“Terserah loh aja, mau nganggap gue apa…?”, tegas Justin sambil pergi meninggalkan Shella yang sedang berada di kamar mandi.
“Ni baju kotor banget? Jelek lagi, mana robek. Kasian juga ni orang, jangan-jangan nggak punya baju, seperti udah lima hari nggak pernah dicuci, apa she yang sering di kerjakan dia? Apa nyuri ya? Kemudian ketahuan warga, terus di kejar, gak tau ah…??? Mungkin aja…!gue cuciin aja dech…siapa tahu dia jadi baik nanti ama gue!”, bisik Shella sedirian di kamar mandi.
Mencuci baju Justin, tidak membuat sikap Justin berubah terhadap Shella. Justin tetap saja selalu memerintahkan Shella sesuka hatinya. Tapi, walaupun dia super menyeramkan, kamarnya sangat rapi dan tersusun, itu yang menyebabkan Shella betah berada dikamar Justin. Berbeda dengan kamar Shella, yang selalu saja berantakan.
“gue mau pergi lagi, bilangin sama Ibu n Berry….!” Ketus Justin
“Pergi aja, nggak pulang juga nggak papa..!” jawab Shella
Seperti biasa dengan penampilan yang menyeramkan, Justin membuka pintu rumah dan kemudian pergi. Shella memerhatikan tingkah kakaknya itu.
“Persis kayak preman”, pikir shella.
Shella segera diam-diam mengikuti Justin, soalnya shella sangat penasaran dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Justin. Tak berapa lama, benar dugaan Shella. Justin menuju orang-orang yang sama seperti dia, di perempatan jalan sekitar 10 meter dari pangkalan Bus menuju Bengkulu-Jakarta.
“Pasti, kakak gue sengaja nunggu disana buat ngintai bus-bus yang akan pergi?”, Bisik Sella dari kejauhan di balik sebuah WC tua di daerah itu.
Justin dan kawan-kawannya segera mendekati bus-bus yang segera berangkat, benar….! Justin mulai meminta uang kepada semua orang yang berada dalam bus itu.
“Astagfirullahalazim…!” Ucap shella.
“kanapa kakak gue jadi begini?”
Semenjak ayahnya meninggal, sikap Justin jadi begitu. Jarang dirumah, penampilan amburadul. Jarang memerhatikan ibu dan adik-adiknya, yah…dia lebih persis kalo dibilang anak terlantar.
****
Lima hari setelah pengintaian itu, seperti biasa Justin pulang. Sekarang Shella sudah tidak lagi tidur dikamarnya. Shella sudah sangat muak dengan sikap Justin.
“Shella…! Cuciin baju gue…!” Printah Justin lagi.
Shella pura-pura nggak dengar dengan suara kakaknya, dia tetap melakukan aktivitasnya.
“Shella….! Kalo gue bilang cuciin, ya cuciin…!
“Kalo gue bilang enggak, ya enggak…..!jawab shella dengan nada keras juga.
Justin terdiam mendengar kata-kata Shella, kemudian mengambil bajunya dan mencucinya sendiri.
Walaupun Justin sering memerintah dan ngomel-ngomel nggak jelas, tapi dia tak pernah menyakiti fisik adik dan ibunya.
Siang itu Justin tidak lagi memerintahkan Shella, dia lebih banyak berdiam dikamar. Wajahnya kelihatan tidak seperti biasa, lebih lusuh. Shella merasa aneh dengan sikap kakaknya.
“Apa mungkin dia tersinggung dengan perkataan gue tadi?” piker Shella
“Enggak tau ah…!”
Sehari setelah itu, Justin pergi lagi.
“Shella, kakak pergi, Jaga Ibu……! Ketus Justin
Anehnya Justin kalau mau pergi pasti titip pesan tuk ibu.
“Sebenarnya dia baik juga”, pikir Shella.
Pagi itu shella tidak mengikuti Justin, dia tetap mengerjakan activitasnya tanpa memperdulikan ucapan kakaknya itu. Itu hal biasa menurut shella, lima hari kemudian juga pulang.
Setelah lima hari, Shella kembali tidur dikamarnya. Karena takut dapat usiran lagi dari Justin. Udah kebiasaan Justin setelah lima hari pergi, pulang.
Sampai siangpun Justin belum pulang, diam-diam shella dan ibu menantikan kepulangan kakaknya itu. Berlanjut sampai sore, masih belum pulang juga. Dua hari juga belum pulang, suasana dirumah Shella mulai sedikit cemas. Pasalnya selama beberapa tahun, Justin pulang setelah lima hari. Tapi sekarang udah 7 hari belum pulang. Sampai dua minggu Justin juga belum pulang.
“Apa mungkin Kakak sengaja meninggalkan kita buk?”, Tanya Shella sambil memandang ibunya.
Ibu shella hanya diam, dan tersenyum tipis.
Shella mengajak ibunya untuk mencari tahu ketempat Justin sering mangkal. Dimana lagi kalau bukan di perempatan jalan dekat loket bus Bengkulu-jakarta.
Setelah sampai disana, Shella tak menemukan ada sosok Justin. Hanya ada 2 orang yang penampilannya semacam dengan Justin. Shella dan ibunya segera menghampiri kedua pemuda itu.
“Nak, kenal sama Justin..! Tanya Ibu Shella
“Justin yang meninggal karena kecelakaan setengah bulan lalu?”, jawab pemuda itu dengan sedikit cuek.
“apa? Meninggal? Sambung Shella
“Iya, dua minggu yang lalu bus yang sering dinaiki Justin mengalami kecelakaan. Kemudian jatuh kejurang. Semua penumpang tidak ada yang bisa diselamatkan” jelas pemuda tadi.
Ibu shella mulai melemas, shella langsung memeluk ibunya.
“tidak mungkin buuuuk…! Kakak belum meninggal….! Sesal Shella
“Ibu, Shella, doakan saja Justin! Ketahuilah, Dia sangat menyayangi kalian, kalianlah penyemangatnya jika bekerja. Justin sempat cerita tentang ibu dan Shella kepada kami. Justin bekerja sebagai keneck di bus itu. Justin sangatlah mencintai kalian, dia ingin kalian bahagia.
Shella dan ibu terdiam mendengar penjelasan pemuda itu,
“kakaaaaaaaaak….. “Jerit Shella
“Engkau kakakku….. aku juga menyayangimu…..!
“Kenapa engkau pergi….?”
“Aku selalu merasa sepi jika kau pergi kerja, aku selalu rindu dengan perintah dan omelan mu, aku selalu menantikan kepulangmu. Beberapa hari ini kenapa kau tak pulang? , kakak tahu, mengapa aku terus tidur dikamar kakak? Itu karena aku merindukan kakak. Kakak tahu mengapa aku tak mau mencuci baju kakak? Itu karena aku ingin bicara dengan kakak. Kakak tahu mengapa aku tak menganggap mu kakak? Itu karena aku menganggapmu sebagai malaikatku bukan sekedar kakak. Aku tahu kakak sangat sayang pada kami dari kata-kata kakak yang tak pernah ketinggalan tuk menjaga ibu.
“Kak, kami tak pernah minta lebih dari kakak kecuali kakak pulang setelah 5 hari”, tapi kemaren kakak tak pulang, Ibu cemas, Shella cemas dan berry juga cemas kak, kami semua sayang sama kakak”, sesal Shella.
Ibu dan Shella segera pulang dengan wajah yang super lusuh. Kembali shella menempati kamar kakaknya tercinta. Kamar itu begitu rapi, sengaja dirapikan Justin tuk adiknya tidur disana. Shella memeriksa seluruh sisi kamar Justin, dia menemukan segerumbulan surat Justin untuk Shella, Ibu dan Berry. sebelum berangkat kerja Justin selalu meninggalkan sebuah surat untuk ibu dan kedua adiknya. Tapi, tidak dia berikan. Hanya disimpan didalam sebuah laci yang ada dikamarnya. Shella membaca salah satu surat dari laci itu:
Toek Shella, adikku sayang
Shella,………
Pagi ini kakak memerintahkanmu lagi untuk mencuci baju kakak. Tapi, kali ini kamu tak mau mencuci baju kakak. Sepertinya hari ini bakal menjadi hari buruk kakak. Karena tak disentuh oleh tangan adik yang sangat kakak sayangi. Kamu tahu kenapa? Itu karena kakak ingin selalu bekerja dengan menggunakan baju dari tanganmu dan lipatan Ibu, biar dapat semangat baru dari kalian.
Kamu tahu kenapa kakak melarangmu tidur dikamar kakak? Itu karena kakak tak ingin melihat kamarmu berantakan. Tapi Kamu tahu, mengapa kamar kakak rapi? Itu karena kakak ingin memancingmu tuk selalu berada dikamar kakak.
Sekarang, kakak lagi berusaha tuk membelikanmu sebuah motor untuk kuliah, yang kau minta sama Ibu satu tahun lalu. Maafkan kakak, jika membuatmu terluka dan sampai sekarang belum bisa membelikanmu motor. Kakak bukanlah preman seperti apa yang ada dipikiranmu, dan bukanlah pencuri ataupun perampas seperti yang Shella lihat beberapa hari lalu. Kakak tahu, Shella mengikuti kakak karena Shella sayang kakak kan?
Kakak juga sayang kalian, Ibu, Shella dan Berry.
Kalau kakak sudah berhasil memberikan membelikanmu motor, kakak akan berikan semua surat yang kakak buat ini. Kakak tak bisa langsung cerita sama shella, hanya bisa lewat surat. Semua tabungan kakak ada dikamar Shella, didalam lemari belajar Shella. Sengaja kakak simpan disana, biar Shella bisa ambil jika membutuhkan. kakak nggak mau shella nantinya menjadi manja. Kakak pengen Shella itu kayak Ayah dan Ibu, tegar, kuat dan tidak banyak mengeluh. Berhentilah mengeluh adikku. Salam buat Ibu dan Berry.
Kakak menyayangi kalian……
Justin
Wah yg jdi perhatian awal saya adalah fotonya hehe...ajib kreatif
ReplyDeleteHahaha...
DeleteIni fiksi ya mbak?
ReplyDeleteIy fiksi mbk..
Deletekeren mbak jadi terharu ngebacanya.
ReplyDeleteAlhamdulillah...haha..
DeleteKok aku mberebes mili bacanya :(.. Sedih ih...
ReplyDeleteBerarti mbk fanny bacanya konsentrasi. Hihi
DeleteSalam kenal mbk..
Hi Guys,
ReplyDeleteCheck out the best shoe racks
Hi Guys,
ReplyDeleteCheck out the bestMetal Detector
Check out the bestMetal Detector
ReplyDeleteHnewyear.com